Pecah Seribu Mpok Alpa

Pecah Seribu Mpok Alpa

Makna mendalam "Pecah Seribu"

Bimbang raguSementara malam mulai datangHasratku ingin bercermin tapiCerminku pecah seribu, pecah seribu

Lagu Pecah Seribu menceritakan kegundahan seseorang yang sedang dirundung kerinduan yang mendalam kepada kekasihnya nun jauh di sana.

Sayangnya, rasa rindu itupun musnah karena ia khawatir sang kekasih akan menduakannya dengan orang lain. Kerinduan tersebut berubah menjadi rasa cemburu dan takut akan kehilangan.

Kata 'cermin' pun digambarkan sebagai perasaan rindu yang kuat suatu insan yang ingin menemui kekasihnya. Sedangkan, retaknya kaca diibaratkan sebagai rasa cemburu yang menggoyahkan kerinduannya, karena takut jika kekasihnya diambil orang lain.

Lirik lagu "Pecah Seribu"

Ha-ah-ah-ah-ahHu-uh-uh-uh-uh

Bimbang, raguSementara malam mulai datang

Hasratku ingin bercermin, tapiCerminku pecah seribu, pecah seribuIbarat bungaAku takut banyak kumbang yang hinggap

Aku tak mauPatah, patah, tangkaiku patahAku tak mauBimbang, raguSementara malam mulai datang

Hasratku ingin bercermin, tapiCerminku pecah seribu, pecah seribu

ho-oh-oh(La-la-la-la-la-la-la-la)(La-la-la-la-la-la-la-la)ho-oh

Hanya diaYang ada di antara jantung hatiTempat bermanja, tempatnya rinduTempat curahan hati yang damai

Entah apaBagaikan kayu basah dimakan apiApi curiga, api cemburuApi kerinduan yang membaraOh, angin, kabarkan

Melati di depan rumahku menantimu(Ha-ah-ah-ah)Bimbang, raguSementara malam mulai datang

Hasratku ingin bercermin, tapiCerminku pecah seribu, pecah seribuIbarat bungaAku takut banyak kumbang yang hinggap

Aku tak mauPatah, patah, tangkaiku patahAku tak mauBimbang, ragu

Sementara malam mulai datangHasratku ingin bercermin, tapiCerminku pecah seribu, pecah seribu

ho-oh-oh(La-la-la-la-la-la-la-la)(La-la-la-la-la-la-la-la)ho-oh

Hanya dia(Dia, dia, dia, dia, dia)(Dia, dia, dia, hanya dia)

Hanya diaYang ada di antara jantung hatiTempat bermanja, tempatnya rinduTempat curahan hati yang damai

Entah apaBagaikan kayu basah dimakan apiApi curiga, api cemburuApi kerinduan yang membara

Oh, angin, kabarkanMelati di depan rumahku menantimu

(Ha-ah-ah-ah)Bimbang, ragu

Sementara malam mulai datangHasratku ingin bercermin, tapiCerminku pecah seribu, pecah seribu

Duhai angin, kabarkanlah, melati menantiDuhai angin, kabarkanlah, melati menantiDuhai angin, kabarkanlah, melati menantiDuhai angin, kabarkanlah, melati menanti

Is your network connection unstable or browser outdated?

Chúc mừng bạn đã thêm playlist Pecah Seribu (Single) thành công

Anisa Rahma & Ageng Music

Payment Processing...

Payment is being processed by . Please wait while the order is being comfirmed.

Elvy Sukaesih adalah sosok legendaris di dunia musik dangdut Indonesia. Jejaknya di dunia musik dangdut mulai meroket pada tahun 1970-an. Tepatnya, saat dirinya pun berduet bersama Rhoma Irama sebagai penyanyi pendamping pada Orkes Melayu (OM) Soneta.

Salah satu lagunya yang sedang naik daun di sosial media belakangan ini adalah Pecah Seribu. Walau lagu ciptaan Toto Arianto ini rilis pada 2001, tetapi popularitasnya kembali melejit setelah dinyanyikan ulang oleh Happy Asmara pada 22 Maret 2022. Diunggah oleh kanal resmi RC Music, lagu ini pun menjadi trending di YouTube dan sudah ditonton sebanyak 38 juta kali.

Profil singkat Elvy Sukaesih

Elvy Sukaesih lahir di Sumedang pada 25 Juni 1951. Suara khasnya yang merdu dan pembawaannya yang gemulai saat bernyanyi mengantarnya menjadi salah satu penyanyi dangdut terbaik di Indonesia.

Bakatnya ini menurun dari sang ayah yang merupakan pemusik. Ia pun rutin ikut menemani sang ayah untuk manggung di acara pernikahan. Barulah pada usia 13 tahun, sang ayah bernama Muhammad Ali ini melepas Elvy untuk manggung sendiri.

Ia pun dikenal sebagai Ratu Dangdut Indonesia oleh kalangan penggemar musik dangdut karena kualitas suaranya yang dianggap terbaik. Mengutip dari Wikipedia, Elvy Sukaesih telah menunjukkan taringnya di dunia olah suara sejak kelas 3 SD.

Tak ingin berjibaku di dunia tarik suara saja, Elvy pun mengepak sayapnya di jagat layar kaca. Ia telah menghiasi ragam film Tanah Air sejak tahun 1977. Deretan film yang pernah ia bintangi adalah Hantu Biang Kerok (2008), Asoy (1977), dan Senggol-Senggolan (1980).