Gambar Perpus Kota Jogja

Gambar Perpus Kota Jogja

tebak gambar kota kota indonesia

© 2024 — Senayan Developer Community

Harianjogja.com, JOGJA—Mengunjungi Kota Jogja memang bakal tak pernah bosan bagi wisatawan atau warga sekitar. Selain dipenuhi dengan berbagai atraksi wisata yang menarik, beragam kuliner tradisional nusantara pun semakin banyak bertumbuh di kota ini.

Satu yang patut dicoba apakah sega Jamblang khas Cirebon. Tampilannya yang unik dengan cita rasa khas mungkin bakal sedap ketika sampai pada suasana pertama. Makanan ini mungkin masih jarang ditemui di Jogja, salah satunya adalah Sega Jamblang Nok Ipah.

Berlokasi di Jalan Sukonandi, Semaki, Umbulharjo, Kota Jogja kuliner ini sangat cocok untuk dijadikan pilihan sarapan. Porsinya yang tak terlalu banyak tapi tak juga sedikit membuat Sega Jamblang Nok Ipah mantap menjadi asuhan mengawali hari.

BACA JUGA : Festival Kuliner Chinatown Digelar di Lippo Plaza Jogja

Pegawai Sega Jamblang Nok Ipah Monica Ayu menjelaskan, Sega Jamblang merupakan menu khas Cirebon berupa nasi yang dibungkus dengan daun jati. Nasi itu bisa dipadukan dengan berbagai macam lauk seperti paru, telur, semur dan lain sebagainya.

"Nanti makannya juga pakai sambal khas jamblang ada cita rasa sendiri," ungkapnya, Sabtu (6/7/2024).

Sega Jamblang dibuat sama seperti memasak nasi biasanya. Hanya saat disajikan dibalut dengan daun jati. Sementara Sambal jamblang dibuat dengan memakai cabai teropong yang dibuang bijinya kemudian dicampur dengan bawang putih, serai dan bumbu lainnya. "Satu porsi mulai dari Rp10.000 sampai Rp12.000," jelasnya.

Menurut dia, Sega Jamblang sangat cocok dengan lidah masyarakat Jogja yang biasanya doyan dengan makanan manis. Sega Jamblang identik dengan rasa manis gurih. "Rasanya itu masuk sekali ya ke orang Jogja, sambalnya juga manis dan semurnya tidak pedas juga balado," katanya.

Sega Jamblang Nok Ipah berada satu kompleks dengan unit usaha lainnya yakni Imah Kopi, barber, butik, dan pijat kretek. Direktur PT. RFS yang menaungi Imah Kopi Nana A Hanafi mengatakan, bahwa Imah Kopi Jogja berasal dari kata Imah bahasa sunda yang artinya rumah.

"Konsep Imah Kopi ingin menghadirkan layanan agar orang dengan keperluan apapun bisa di sini, dapat pelayanan terbaik di sini," ujarnya.

Selain ada family zone, konsep yang diusung kawasan itu mengakomodir kenyamanan pengunjung. Selain itu juga ada business center serta layanan komputer yang bisa langsung memprint.

"Tidak sekadar ngopi tapi jika ada keperluan bisa di sini, menjilid bisa, bimbingan skripsi, tanda tangan kontrak print hingga materai saja kami siapkan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Explore all questions with a free account

Continue with Microsoft

Already have an account? Log in

Wayang kulit adalah seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Jawa. Wayang berasal dari kata ‘Ma Hyang’ yang artinya menuju kepada roh spiritual, dewa, atau Tuhan Yang Maha Esa. Adapun pertunjukan ini telah berusia lebih dari setengah milenium. Kemunculannya memiliki cerita tersendiri, terkait dengan masuknya Islam Jawa.

Salah satu anggota Wali Songo menciptakannya dengan mengadopsi Wayang Beber yang berkembang pada masa kejayaan Hindu-Budha. Adopsi itu dilakukan karena wayang terlanjur lekat dengan orang Jawa sehingga menjadi media yang tepat untuk dakwah menyebarkan Islam, sementara agama Islam melarang bentuk seni rupa. Alhasil, diciptakan wayang kulit dimana orang hanya bisa melihat bayangan.

Pagelaran wayang ini dimainkan oleh seorang yang kiranya bisa disebut penghibur publik terhebat di dunia. Bagaimana tidak, selama semalam suntuk, sang dalang memainkan seluruh karakter aktor wayang kulit yang merupakan orang-orangan berbahan kulit kerbau dengan dihias motif hasil kerajinan tatah sungging (ukir kulit). Ia harus mengubah karakter suara, berganti intonasi, mengeluarkan guyonan dan bahkan menyanyi.

Untuk menghidupkan suasana, dalang dibantu oleh musisi yang memainkan gamelan dan para sinden yang menyanyikan lagu-lagu Jawa. Itulah sedikit kesimpulan tentang Wayang kulit. Pada artikel kali ini, kita akan membahsa salah satu jenis wayang kulit tersebut yaitu Wayang Kulit Gagrag Jogja.

Sekilas Galeri Pasar Kotagede YIA

Buat sobat yang sedang berada di ruang tunggu penumpang di dalam Bandara YIA maka sobat akan menjumpai sebuah tulisan besar Pasar Kotagede. Didalamnya terdapat Galeri UKM DIY dan Angkringan Malioboro yang menyuguhkan aneka macam produk dari UKM DIY. Konsep eksterior dan interiornya bernuansa khas Jogja, perpaduan antara Benteng Kraton dan suasana Malioboro dan Kraton.

Ketika masuk ke dalam Pasar Kotagede kita disambut oleh among tamu dengan pakaian jawa yang sangat apik, keramah tamahan dan senyumnya akan sulit di lupakan, ditambah alunan gamelan dan angkringan, bisa membuat kita ingin berlama-lama disana. Di galeri tersebut juga menghadirkan ribuan produk UMKM yang ditata layaknya etalase mall modern, aneka produk ditata secara apik dan menarik sehingga sulit untuk tidak membeli dalam jumlah banyak.

Pasar Kotagede di Bandara YIA ini tidak hanya menjadi tempat bertemunya para konsumen, tetapi juga ada konsep untuk pelestarian budaya. Konsepnya selain Galeri yang menampilkan produk kebudayaan, seperti Gamelan, Wayang dan alunan musik Jawa, juga dengan mengintegrasikan nilai-nilai budaya dalam bentuk pelayanan kepada pembeli, penataan eksterior dan interior, serta pengenalan budaya melalui literasi digital yang di tampilkan di media display, dan media cetak yang disediakan.

Untuk konsep penataan produk Galeri Pasar Kotagede pengelompokannya dijajar sesuai jenisnya, bukan asal daerahnya. Ketika berkeliling di galeri dengan luas sekitar 1.200 meter persegi ini akan dijumpai barang-barang yang dijual antara lain aneka minuman tradisional, makanan oleh-oleh, aneka pernak-pernik, kaos, pakaian batik dan masih banyak lagi. Gimana sobat !! segera kunjungi PKG YIA ya !!

Sekilas Sejarah Wayang Kulit

Wayang Kulit Gagrag Jogja atau Wayang Kulit Gaya Yogyakarta merupakan wayang kulit yang secara morfologi memiliki ciri bangun, pola tatahan, dan sunggingan (pewarnaan) yang khas. Selain itu dalam pertunjukan Wayang Kulit Gagrag Jogja juga memiliki unsur-unsur khas yaitu, lakon wayang ( penyajian alur kisah dan maknanya), catur ( narasi dan percakapan) , karawitan ( gendhing, sulukan dan properti panggung ).

Tokoh Wayang Khas Yogyakarta

Dalang Pewayangan Gagrag Yogyakarta

Nah itu dia sekilas penjelasan mengenai Wayang Kulit Gagrag Jogja. Gak ketinggalan juga Galeri Pasar Kotagede YIA turut serta dalam melestarikan budaya ini dengan menampilkan Wayang sebagai produk kebudayaan di galeri ini !! Penasaran kan ?? Yukk kita kepoin !!